Exception Handling

For Android Development you don’t need to know much about the different algorithms and various data-structures, but you need to have a knowledge of the following concepts(explained in detail later in…

Smartphone

独家优惠奖金 100% 高达 1 BTC + 180 免费旋转




Tulisan Pertama di Medium

Barangkali dunia tulis menulis saat ini telah bertransformasi menjadi sebuah alat yang cukup lumrah di kalangan masyarakat.

Dimana-mana, kita bisa menemukan sebuah tulisan, dengan media sosial sebagai corong utamanya.

Sayangnya, perkembangan media sosial jauh lebih cepat dan masif ketimbang kematangan etika sosial itu sendiri, sehingga menyebabkan konten-konten negatif banyak bergentayangan di sosial media papan atas saat ini.

Banyak penulis-penulis sosmed, namun seberapa banyak tulisan yang berkualitas di sosmed? Yang ada, sosmed telah menjadi lahan pertarungan wacana tanpa aturan. Caci maki, hoaks, dan berita palsu banyak mencemari beranda sosmed.

Jujur saja, saya merasa bosan dengan sosmed. Barangkali pikiran ini bisa memilah-milah di awal, namun semakin lama jika mata dijejali oleh postingan yang tidak berkualitas dan hanya menyajikan apa yang kusukai, maka sudut pandangku akan dunia tak akan meluas. Yang ada, pikiranku terjebak dalam sebuah gelembung fana informasi.

Dan, semakin dewasa kita, semakin banyak kita merasakan berbagai tekanan hidup: tanggung jawab sosial, keinginan jangka panjang, keluarga, pasangan, hingga hutang. Rasanya pikiran ini punya hasrat tuk jeda sejenak, dan suguhan info di sosmed kadang memang menarik hati, namun tak produktif. Seringnya, malah membuat kita terpaku lebih lama dari yang kita butuhkan tuk sejenak istirahat.

Bagiku, membagi isi pikiran — syukur-syukur (dianggap) berkualitas — adalah salah satu bentuk istirahat paling sehat. Entah aku membaca dari mana, seingatku ada yang bilang menulis adalah melatih pikiran agar lebih konstruktif.

Barangkali Medium yang mengkhususkan diri pada platform artikel, bisa mengondisikan pikiranku agar konsisten dalam menulis di sela-sela kegiatan rutin. Saat ini menulis memang bukan kegiatan rutin, tapi kedepannya, semoga saja.

Dengan Medium yang menempel di gawai genggamku, secara tidak langsung aku juga melatih sang ibu jari tuk bertahan lebih lama dalam menulis. Ketika berhadapan dengan laptop, dia hanya bertugas memberi ruang antar kata. Tapi disini, dialah yang aktif mencipta kata. Semoga kau kuat, ibu.

Add a comment

Related posts:

Unspoken Bond

You believed in me when I had lost faith in myself. You saw a potential future for me when I had given up hope. You stood behind me like a rock when I was ready to give up. You kept me close, even…

What is Robotic process automation?

RPA stands for Robotic Process Automation and is a software that uses techniques like screen scraping and others to automate the necessary clerical tasks. RPA could be understood as a business…

Did You Ever Heard About Ambuluwawa Temple?

A standalone mountain top the Ambuluwawa peak is well known amongst locals. It is situated in Gampola and its clear and apparent presence marks a familiar landmark giving character to the region…